Bukansembarang.info, OTOTips – Di musim hujan seperti ini, tidak hanya banjir saja yang dikhawatirkan oleh para pemilik mobil, tetapi juga kabut yang bisa turun kapan saja; tidak peduli di pagi hari atau malam hari. Bahkan, hal ini justru lebih dikhawatirkan. Sebab, jika mobil terendam banjir dapat dengan mudah diatasi dengan asuransi mobil yang meng-cover masalah banjir, sementara untuk masalah kabut ini tidak dapat diatasi dengan asuransi mobil manapun dan cenderung berbahaya bagi pengendara.
Terlebih lagi jika kondisinya hujan deras di mana jarak pandang Anda menjadi sangat terbatas. Nah, bagi pengendara mobil, kondisi ini tentunya sangat berbahaya sekali. Sebab Anda tidak bisa melihat jalanan di depan Anda karena derasnya air hujan yang turun. Ditambah lagi, jalanan amat sangat licin sehingga Anda harus berhati-hati.
Di tengah keadaan yang seperti itu, maka Anda pun menyalakan lampu hazard. Dengan alasan, Anda ingin kendaraan di belakang Anda ikut berhati-hati dan tetap menjaga jarak. Dibanding terjadi kecelakaan dan membuat Anda harus berhubungan dengan pihak asuransi mobil, lebih baik mencegah, bukan?
Padahal, pemikiran itu salah besar, lho. Sebab, lampu hazard tidak boleh dinyalakan dengan alasan seperti itu. Meski Anda sudah beralasan agar kendaraan di belakang berhati-hati, yang terjadi justru sebaliknya. Anda malah membahayakan diri Anda dan juga mobil di belakang Anda. Mengapa demikian? Simak penjelasan berikut.
Seperti yang sudah Anda ketahui, lampu hazard merupakan lampu tanda darurat, di mana kedua lampu sein di kanan dan kiri mobil akan menyala secara bersamaan. Lampu ini berguna untuk memberi informasi atau isyarat kepada pengguna jalan lain bahwa mobil Anda sedang mengalami keadaan darurat. Bisa berupa mesin yang mendadak mogok, ban pecah, atau ketika Anda harus memperbaiki salah satu komponen mesin mobil agar bisa kembali berjalan dengan normal. Pada dasarnya, lampu ini memberi pertanda pada pengguna jalan lain untuk berhati-hati karena mobil Anda sedang mengalami masalah.
Nah, ketika Anda mengaktifkan lampu hazard ketika hujan deras dengan dalih agar mobil di belakang berhati-hati, hal tersebut tentu saja sangat tidak disarankan. Mengapa? Sebab ketika Anda menyalakan lampu hazard, pengendara di belakang akan merasa kebingungan. Mereka akan sulit menerka ke mana arah Anda; apakah ingin ke kanan atau malah ke kiri? Tentunya akan sangat membahayakan, bukan? Apalagi ketika mobil di belakang berniat menyalip Anda, namun kemudian Anda ikut mengarah ke arah yang sama? Waduh, bisa menimbulkan kecelakaan. Ketika lampu hazard dinyalakan, secara otomatis lampu sein kanan dan kiri tidak berfungsi. Pengendara lain tidak bisa memastikan ke mana Anda akan bergerak. Mereka juga tidak bisa memprediksi gerakan mobil Anda.
Untuk itu, ketika hujan deras, lebih baik gunakan lampu utama atau menggunakan lampu kabut (fog lamp). Hal tersebut lebih aman dan juga tidak membuat pengendara lain bingung. Semoga informasi otomotif ini membantu! Temukan berita dan tips dunia otomotif di Pitstop.Otopedia.com, portal berita dunia otomotif terlengkap di Indonesia.